RSS
Selamat datang di blog saya, Dapatkan backlink gratis dengan mengirimkan artikel beserta alamat blog Anda ke karlinantoni.blogspot.com melalui Form Kirim Artikel.

Pendidikan Profesi Akuntan dan Organisasi Akuntan

23/09/13


Tugas Seminar Akuntansi

Disusun oleh kelompok 2 (Akuntansi Pagi Semester 5):
1. Fauziyah (11133022)
2. Siti Qomariyah (11133030)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Seminar Akuntansi dengan sub topik “Pendidikan Profesi Akuntan dan Organisasi Akuntan”. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan tugas ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada tugas ini.

Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Maka dari itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca makalah kami ini demi perbaikan selanjutnya. Sehingga semoga pada tugas selanjutnya akan dapat diselesaikan dengan lebih baik lagi.

Surabaya,19 September 2013


Daftar Isi

KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
1.2 Rumusan Masalah.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Profesi Akuntan.
2.2 Pengertian Profesi Akuntan
2.3 Organisasi Akuntan.

Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka.


BAB I 

PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan akuntansi sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, apalagi di era globaliasasi saat ini. Kebutuhan perusahaan terhadap laporan keuangan sebagai alat evaluasi kinerja dan bahan pertimbangan pengambilan keputusan semakin membutuhkan sumber daya manusia yang banyak dan kompeten untuk dapat mewujudkan laporan keuangan tersebut. Tuntutan ini mengarahkan mereka untuk memiliki unit atau departemen tertentu yang khusus bertanggung jawab untuk menyelesaikan laporan tersebut. Dampak ini melatarbelakangi para aktivitas akademik untuk mempersiapkan tenaga ahli yang diharapkan mampu menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Dalam perkembangannya profesi akuntan memang sangat diminati para lulusan sekolah menengah, hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) menunjukkkan bahwa selama lima tahun terakhir rating Jurusan Akuntansi sangat dimininati para siswa. Umumnya para mahasiswa mempercayai bahwa profesi akuntan sangat diminati karena beberapa alasan diantaranya profesi akuntan telah menghantarkan kepada kehidupan yang lebih baik, profesi akuntan sangat memberikan peluang buat mereka untuk bisa memperoleh penghasilan yang cukup memadai, prestise dalam lingkungan keseharian, dan kesempatan atau peluang kerja yang masih sangat terbuka lebar di bidang studi ini. Hal ini juga menjadikan lembaga-lembaga pendidikan non pemerintah atau universitas swasta banyak yang membuka jurusan ini dan tercatat banyak mahasiswa yang tidak terjaring melalui program seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) untuk perguruan tingi negri memilih untuk meneruskan pendidikannya ke perguruaan tinggai swasta yang membuka jurusan Akuntansi.

Selanjutnya mereka yang berprofesi sebagai akuntan akan dinaungi dalam satu organisasi yang bernama IAI atau Ikatan Akuntan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan bagaimana rupa pendidikan profesi akuntan pada era globalasisi saat ini dan organisasi yang dibentuk oleh profesi akuntan ini sehingga profesi akuntan dan organisasinya menjadikan akuntan sangat bermanfaat pada era saat ini.


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Profesi Akuntan

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi dalam program studi akuntansi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 179/U/2001 tanggal 21 November 2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi.

Pendidikan akuntansi dilakukan dalam berbagai tingkat pendidikan formal maupun non formal. Salah satu jenjang pendidikan akuntansi yang paling terkait dengan profesi akuntan publik adalah pendidikan jenjang S1 yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tinggi. Secara historis, pendidikan akuntansi dalam program S1 dimaksudkan untuk menghasilkan akuntan, yang selama ini dipandang cukup untuk bekal memasuki profesi akuntan publik. Pertumbuhan ekonomi, perkembangan pasar modal dan teknologi informasi, serta berbagai perubahan lain mengakibatkan perubahan peran dan tanggung jawab akuntan publik, sehingga timbul pertanyaan tentang program pendidikan S1 yang menjadi dasar untuk menghasilkan akuntan.

Sarjana dari Jurusan Akuntansi memiliki kekhususan tersendiri dibanding sarjana dari jurusan lain, karena lulusan sarjana Akuntansi dapat lebih leluasa berkiprah kemudian dijadikan sebagai profesi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa profesi akuntan banyak diminati oleh para lulusan sekolah menengah, sehingga jurusan Akuntansi menjadi pilihan favorit bagi mereka untuk meneruskan ke jenjang perguraun tinggi. Dilain hal sebagian besar mahasiswa yang sudah mengikuti perkuliahan dalam proses yang cukup panjang mulai memahami dan mengetahui persoalan yang nyata ada pada dunia profesi akuntan dari berbagai aspek diantaranya: serapan tenaga kerja, besar penghasilan, pendidikan profesi akuntansi, pembagian profesi (Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, Akuntan Manajemen, Analis Pasar Modal, dll), dan aktivitas lainnya.

2.2 Pengertian Profesi Akuntan

Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya.

Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:

1.Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
2.Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.
3.Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah
4.Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5.Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.


Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut sebagai salah satu profesi.
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
1.Akuntan Publik (Public Accountants)

Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan.

2.Akuntan intern (Internal Accountant) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan.

3.Akuntan pemerintah (Government Accountants) adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).

4.Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: telah menyelesaikan Pendidikan Profesi Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.

2.3 Organisasi Akuntan

Organisasi akuntan di Indonesia bersatu dalam satu induk organisasi yang bernama Ikatan Akuntan Indonesia dengan kata lain Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia. Kantor sekretariatnya terletak di Graha Akuntan, Menteng, Jakarta.


Sejarah

Pada waktu Indonesia merdeka, hanya ada satu orang akuntan pribumi,yaitu Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri Belanda pada tahun 1956.


Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem, mereka lulus pertengahan tahun 1957. Keempat akuntan ini bersama Prof. Soemardjo mengambil prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk Indonesia saja. Alasannya, mereka tidak mungkin menjadi anggota NIVA ( Nederlands Institute Van Accountants ) atau VAGA ( Vereniging Academisch Gevormde Accountants ).

Mereka menyadari ke-Indonesiannya dan berpendapat tidak mungkin kedua lembaga itu memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan di Indonesia.

Hari Kamis,17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada maka diputuskan membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia diminta menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan pendapat mereka. Dalam panitia itu Prof. Soemardjo duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bedahara sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Surat yang dikirimkan panitia kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju.

Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.

Ketika itu tujuan IAI adalah:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendididkan akuntan
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.

Sejak pendiriannya 56 tahun lalu, kini IAI telah mengalami perkembangan yang sangat luas. Hal ini merupakan perkembangan yang wajar karena profesi akuntan tidak dapat dipisahkan dari dunia usaha yang mengalami perkembangan pesat. Salah satu bentuk perkembangan tersebut adalah meluasnya orientasi kegiatan profesi, tidak lagi semata-mata di bidang pendidikan akuntansi dan mutu pekerjaan akuntan, tetapi juga upaya-upaya untuk meningkatkan kepercyaan masyarakat dan peran dalam perumusan kebijakan publik

Keanggotaan

Anggota organisasi IAI dapat dibagi menjadi:

Anggota Individu

Anggota individu terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan. Anggota biasa adalah pemegang gelar akuntan atau sebutan akuntan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan pemegang sertifikat profesi akuntan yang diakui oleh IAI. Anggota luar biasa adalah sarjana ekonomi jurusan akuntansi atau yang serupa sesuai dengan perundang-undanga yang berlaku yang terkait dengan profesi akuntan. sedangkan anggota kehormatan adalah warga negara Indonesia yang telah berjasa bagi perkembangan profesi akuntan di Indonesia. Pada saat didirikannya, hanya ada 11 akuntan yang menjadi anggota IAI, yaitu para pendirinya. Dari waktu ke waktu anggota IAI terus bertambah. Para akuntan yang menjadi anggota IAI tersebar di seluruh Indonesia dan menduduki berbagai posisi strategis baik dilingkungan pemerintah maupun swasta. Sejak berdirinya hingga akhir tahun 2007 IAI memiliki 6.606 anggota aktif yang terdidir dari 807 akuntan pendidik, 1204 akuntan publik, 529 akuntan manajemen, 2.975 akuntan pemerintah dan 1.091 akuntan lain-lainnya.

Anggota Asosiasi

Sebagaimana keputusan Kongres Luar Biasa IAI pada bulan Mei 2007, selain keanggotaan perorangan IAI juga memiliki keanggotaan berupa Asosiasi, dan pada saat ini IAI telah memiliki dua anggota Asosiasi yaitu Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang sebelumnya tergabung dalam IAI sebagai Kompartemen Akuntan Publik, serta Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) yang merupakan kelanjutan IAI Kompartemen Akuntan Manajemen.

Anggota Perusahaan

Perusahaan pengguna jasa profesi akuntan sebagai corporate member. Pada akhir tahun 2012, jumlah corporate member mencapai 79 perusahaan, baik perusahaan terbuka maupun tertutup.

Anggota Junior

IAI juga membuka keanggotaan selain para akuntan, yaitu para mahasiswa akuntansi yang tergabung dalam junior member. Keanggotan junior member sampai akhir tahun 2007 mencapai 504 mahasiswa.

Kegiatan
  • Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan
  • Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified Professional Management Accountant), Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah, Ujian Sertifikasi PSAK dan Ujian Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan.
  • Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
Kerjasama Internasional
  • Pada skala internasional, IAI aktif dalam keanggotaan International Federation of Accountants (IFAC) sejak tahun 1997
  • Di tingkat ASEAN IAI menjadi anggota pendiri ASEAN Federation of Accountants (AFA)

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Pendidikan profesi akuntan merupakan pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi dalam program studi akuntansi. Profesi akuntan saat ini dipandang sebagai profesi yang prestisius sehingga banyak lulusan sekolah menengah yang melanjutkan studi di bidang akuntansi.

Selanjutnya mereka yang berprofesi sebagai akuntan di Indonesia membentuk satu wadah organisasi yang bernama Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI dimana organisasi tersebut memiliki beberapa kegiatan diantaranya Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan,penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified Professional Management Accountant), penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).



Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_Akuntan_Indonesia
Saung Akuntansi sektor pendidikan (online).http://saung-elmu.blogspot.com. diakses pada tanggal 21 Juli 2012
jimmy-januar.blogspot.com/.../profesi-akuntansi.html‎
ianahmadsopian.blogspot.com/.../tugas-makalah-etika

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar