RSS
Selamat datang di blog saya, Dapatkan backlink gratis dengan mengirimkan artikel beserta alamat blog Anda ke karlinantoni.blogspot.com melalui Form Kirim Artikel.

Mengapa saya tak sehebat dia?

29/04/13

"Mengapa si Mario Teguh begitu hebatnya. Kecakapannya dalam merangkai kata, membuat orang mengaguminya. Bicara dihadapan orang banyak, begitu tenang. Bahkan masih mampu membuat orang tertawa dan terinspirasi. Uang 'mendatanginya', pujian menghujaninya. Tidak seperti diriku, bicara lewat telepon dengan Pak Lurah saja, sudah kesulitan merangkai kata. Payahnya diriku ini," gumam Panji menyesali kegugupannya saat menelepon Pak Lurah karena suatu kepentingan.

Manusia diciptakan dengan berkelimpahan anugerah. Memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dibanding makhluk Tuhan lainnya. Potensi luar biasa dalam diri manusia, menunggu untuk digali dan diberdayakan. Lantas, mengapa kadang orang merasa dirinya payah seperti yang dirasakan Panji?

Setiap manusia memiliki saluran indrawi yang digunakan untuk merespon suatu peristiwa atau pengalaman. Saluran indrawi ini dalam NLP (Neuro Linguistic Programming) dikenal sebagai Modalitas.

Saluran indrawi terdiri dari:
  1. Visual (penglihatan)
  2. Auditori (pendengaran)
  3. Kinestetik (perabaan)
  4. Olfaktori (penciuman)
  5. Gustatori (pencecapan)

Orang yang dominan visual tentunya memiliki kemampuan yang berbeda dengan auditori, dan sebaliknya. Orang yang dominan kinestetik tentunya memiliki kemampuan yang berbeda dengan auditori, dan sebaliknya. Masing-masing orang memiliki potensi yang luar biasa pada titik yang berbeda.

Panji dalam cerita diatas mungkin saja bukan orang auditori. Sehingga dia kesulitan merangkai kata-kata, terutama saat gugup. Sebaliknya, Mario Teguh mungkin saja seorang auditori. Salah satu ciri auditori, pandai bercerita. Terampil merangkai kata-kata. Ciri lain seorang auditori. Saat orang lain mendengar ucapannya, idenya semakin deras mengalir.

"Mereka (orang auditori) biasanya adalah pembicara yang fasih. Mereka pintar bercerita" (Michael J. Losier)

Bagaimana cara mengetahui, Anda dominan visual, auditori, kinestetik, olfaktori atau gustatori? Trus, apa manfaatnya untuk diri Anda? Eit, sabar! Pada postingan berikutnya insya Allah saya sharing-kan. Step by step akan saya kupas. Bagaimana melejitkan potensi diri dengan mengenali saluran indrawi apa yang dominan pada diri Anda?

Literature:
Michael J. Losier, Law of Connection






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar